TITLE
: I MADE AN
ACCIDENT
AUTHOR : @AYA1708
GERNE : DRAMA,TRAGEDY,ROMANTIC
CAST : KANG
JIYOUNG
YANG SEUNGHO
RATING :PG 15+
LENGTH : ONE SHOOT
DESCLAIMER:
ide cerita ini diambil dari lagu davichi “I made an Accident” tambahan cerita
murni dari ide author. Jika terjadi kesamaan alur cerita mohon maklum ini hanya
fiktif belaka. Mohon meninggalkan jejak jangan silent reader. Terimakasih
I MADE AN ACCIDENT
Kang jiyoung dan Yang
seungho dalah sepasang kekasih yang sudah menjalin hubungan selama 4 tahun.
Mereka mulai mengenal sejak di bangku SMA. Mereka jatuh cinta disaat Event
sekolah yang membuat mereka dalam 1 kelompok kepanitian Event. Hubungan mereka
terus berlanjut hingga mereka kuliah. Kedua belah pihak keluarga sudah saling
mengenal mereka. Bahkan mereka sudah tinggal dalam 1 atap apartement meskipun berbeda kamar. Mungkin banyak
orang yang memandang jelek tentang mereka. Namun yang mengetahui kehidupan
sesungguhnya hanyalah mereka. Masing-masing saling menghargai dan menjaga
privasi. Mereka tidak peduli dengan pandangan orang lain. Mereka memutuskan
bersama karna mereka adalah mahasiswa rantauan dari provinsi Gwangju. Biaya
taraf hidup di seoul sangat tinggi dari pada provinsi asal mereka.
Kang jiyoung dan Yang
seungho adalah pasangan yang paling di kagumi di fakultas mereka masing-masing.
Seungho mengambil jurusan Design Kontruksi dan Jiyoung mengambil Ekonomi
Management. Hubungan mereka tergolong harmonis. Mereka adalah pasangan perfect.
Jiyoung tergolong mahasiswi cantik yang memiliki rambut coklat bergelombang,matanya
yang besar dengan senyum manisnya. Ia pun tergolong mahasiswa cerdas dengan
segudang talenta mulai dari kontes melukis,modeling hingga fotografi. Sama
halnya dengan Seungho, seungho adalah salah satu mahasiwa popular setelah ketua
senat Design Interior. Seungho memiliki wajah cool,tinggi dan badannya
proposional serta dark eyes yang membuat para wanita jatuh cinta. Seungho pun tergolong mahasiswa yang
pintar dalam akademik serta non akademik. Salah satunya ia perwakilan mahasiswa
yang dikirim ke Swiss untuk perlombaan pianist dalam rangka memperingati
Wofllgag Amadeus Mozart dan Fredic Chopin komposer terkenal dunia. Suatu saat
Universitas Yonsei mengadakan party valentine. Dimana jiyoung dan seungho
membuat seluruh pengunjung harus gigit jari dan menangis. Jiyoung dan Seungho
duet diatas panggung dengan diiringi dentingan nuts piano indah dari jari-jari
lembut Seungho dan alunan senar gitar dari petikan tangan jiyoung yang
sekaligus menjadi penyanyi. Mereka menyanyikan lagu dari penyayi ballad
terkenal yaitu TIM “saranghamnida”. Suara jiyoung yang manis dan lembut semakin
disempurnakan dengan alunan mellow dari Seungho. Semua pasang mata memandang
iri dan kagum. Hingga akhir acara Jiyoung dan seungho di angkat menjadi
pasangan teromantis “King and Queen”.
Tidak ada dunia ini yang
berjalan mulus seperti drama-drama korea yang berjalan dengan indah. Seungho
dan jiyoung kini mulai memasuki masa titik jenuh yang membuat hubungan mereka
sering dibumbui dengan berbagai pertengkaran.
Jiyoung terlihat
duduk diruang tamu dengan keadaan lampu mati. Sesekali matanya mengarah ke meja
yang berisikan dengan makan malam yang sudah dingin. Jiyoung mengikatkan kedua
tangannya untuk tetap membuatnya terjaga serta merapikan selimut biru laut yang
menutupi kaki panjangnya dari serangan nyamuk dan dingin. Jam digital yang
terletak di sebelah TV Samsung LCD berukuran 32 inchi sudah menunjukan 00.01.
tak lama kemudian jiyoung mencoba mengecek Handphone touchscreennya berwarna
hitam berharap ada sebuah pesan masuk maupun telp yang memberikan kabar tentang
beradaan seungho. Selang beberapa menit terlihat siluet hitam bayangan Seungho
dari pintu masuk.
“odiya ??” Tanya jiyoung dari kegelapan.
“kamcagia (terkejut)…kenapa lampu harus mati ?”Tanya
seungho sambil melepaskan sepatunya dan meletakkannya ke rak sepatu.
“kenapa baru pulang sekarang ?seharusnya tidak usah pulang
sekalian”kata jiyoung ketus dan menyalakan lampu.
“YA! Aku baru pulang dan aku sangat lelah.. kau
jangan membuatku kesal”kata seungho yang mulai meninggi. “kau lelah baru
pulang, kau tidak lelah kau tak akan pulang… benar kan ??”kata jiyoung yang
mulai meninggi dan berdiri dari tempat duduknya.
“Jaga ucapan mu ! kau tak perlu mengetahui kemana
aku pergi.. aku bukan Satpam yang harus lapor 24jam ke kamu” kata seungho
seraya jalan mengarah kamarnya tanpa melihat meja makan dan membanting pintu
kamarnya. Hal itu cukup membuat jiyoung tersinggung dan terkejut. Tetesan air
mata kini mulai jatuh membasahi pipi lembutnya.
Kau sudah berubah…
Matahari pagi kini sudah
menyeruak masuk ke dalam kamar seungho. Terlihat kamar begitu
berantakan.seungho terlihat tidur sangat pulas. Bau alcohol dari mulutnya
begitu terasa. Jiyoung diam-diam memasuki kamar seungho dan membereskan pakaian
seungho yang berserakan kemana-mana. Terlihat mata jiyoung sembab. Masih
terbesit kesedihan dari raut wajahnya putih susunya. Beberapa pakaian kotor
jiyoung ambil untuk dicuci dan meletakan kembali tas seungho di atas meja
belajar. Jiyoung membuka gorden tebal berwarna hitam sedikit untuk memberikan
cahaya matahari secara leluasa dan
tetap membuat seungho tertidur. Jiyoung membereskan setiap sisi rumah bahkan
makanan sisa makan malam meskipun sama skali tidak jiyoung sentuh karna
menunggu seungho. Namun, ia tetap meletakan sebuah kue tart indah di atas meja
dengan lilin yang sudah meleleh mengenai kue. Setelah berberes rumah jiyoung
lantas pergi ke kampus.
Selang 1 jam seungho
akhirnya terbangun full karna hari semakin siang. Berjalan dengan rambut
acak-acakkan serta mata yang masih sulit untuk menerima sinar matahari. Seungho
membuka kulkas dan mengambil air es. Ketika menutup pintu kulkas terlihat ada
sebuah note kecil lalu ia ambil sambil meminum air es nya.
Makanan sudah
aku siap kan.. tinggal kau hangatkan.. hari ini aku hanya punya 1 class,
-Jiyoung-
Seungho hanya terdiam.
Hingga akhirnya kedua matanya tertuju kepada sebuah kue tart yang sudah terkena
lelehan lilin. Berjalan mendekati hingga akhirnya ia melihat sebuah tulisan
“happy annivesary 4th chagiya” dan sebuah kotak sedang berada
disebelah persis kue tart. Seungho terkejut sambil memukul dahi kepalanya.
“Aku lupa semalam hari anniversary aku dengan
jiyoung.. jongmal mianhae..”kata seungho.
Kini ia merasa bersalah
dengan jiyoung. Ia harusnya tak melupakan moment penting. Setiap hari
anniversary jiyoung selalu memasakan makanan kesukaan mereka berdua dan
bertukar kado. Namun, dengan bodohnya seungho melupakannya dan lebih memilih
bermain dengan teman-temannya. Lalu ia membuka kotak sedang. Seungho semakin
terkejut jika kenyataannya jiyoung membelikan sebuah merk jam tangan Lasebo
hitam yang berharga 500.000won yang menjadi barang keinginan Seungho. Harganya
yang mahal membuat seungho tak bisa membeli. Namun ia tak menyangka jiyoung
membelikannya. Ia kini menyadari bahwa jiyoung sehemat mungkin untuk membelikan
seungho jam kesukaannya. Setelah ia minum. Seungho langsung bergegas berbenah
diri untuk pergi mencari kado dan ke kampus meskipun ia tak miliki kelas pada
hari ini.
Perlu waktu 15 menit untuk
Seungho bersiap-siap. Keluar dari kamar Seungho mengenakan kemeja katun
berwarna biru gelap denim yang ia kancingkan hanya dari kancing ke 3 dan ke 4
dan digulung hingga lengannya seakan menunjukan dalaman hitam dan badannya yang
altletis, serta celana levis hitam yang semakin menunjukan kakinya yang panjang
dan sebuah sneaker hitam putih yang semakin menunjukan fashion modelnya. Ia
keluar dari apartement dan bergegas menuju basement untuk mengambil mobilnya
Honda Jazz RS Putihnya. ia mengendarai kesekitar Myeondong market. Seraya
mengitari, seungho berfikir apa yang harus ia berikan kepada jiyoung sebagai
hadiah anniversary dan hadiah rasa bersalahnya. Ia berusaha mengingat apa yang
jiyoung ingin kan namun ia sama skali tidak bisa mengingatnya.
“apa yang jiyoung inginkan ?? aku sama skali tidak
bisa mengingatnya… bagaimana bisa aku mau menikahi jiyoung kalau sikap ku
selalu menyakitinya” katanya sambil memukul setir mobil. Ketika berhenti di
lampu merah ia melihat seorang anak kecil membawa bunga kecil dalam pot.
“Liat bunga
itu terlihat indah yaa… “kata jiyoung tersenyum ketika melewati sebuah toko
bunga terdekat di kampusnya
seketika seungho ingat dan
langung memutar balikkan mobilnya mengarah toko bunga yang dekat dengan yonsei
university.
Dengan kecepatan menengah seungho memacu mobilnya.
Melewati satu demi satu mobil yang berada di hadapannya. Tak lama kemudian ia
tiba di sebuah toko berukuran sedang yang terdapat platform yang bertulisan “
Kim Florist”. Didalam toko seungho melihat beberapa tanaman pot yang berjejer di
rak. Hingga matanya menemukan tanaman kesukaan jiyoung. Jiyoung menyukai
tanaman berjenis orchid, namun ia sangat menyukai tanaman yang bernama blooming pink phalaenopsis orchid .
seungho langsung mengambilnya dengan rona senyum memancar dari wajahnya.
“ajusshi bisa kau bungkuskan bunga ini”katanya
ramah.
“sepertinya kau sedang bahagia nak??”Tanya ajusshi
kim sambil membungkus tanaman pot dengan plantik bening.
“bisa dibilang senang tapi bisa dibilang sedang
merasa bersalah juga…”kata seungho.
“kau tepat sekali memilih bunga ini.. bunga ini
cocok untuk pasangan yang sudah melakukan kesalahan.. kebanyakan costumer
membeli bunga ini ketika ia ingin meminta maaf kepada pasangan.. karna warna
bunga ini cukup melelehkan hati wanita yang sedang ngambek..hahahaha”kata
ajusshi menggoda.
“ihh bisa saja..”kata seungho sambil menulis sebuah
note kecil yang akan di pasang di bunga pot.
To : jiyoungie
Chagiya… happy
anniversary 4th mianhaeyo jika aku melupakannya..
Nae Jongmal
Saranghaeyo :*
XOXO
-Seungho-
Kim ajusshi menambahkan sebuah kayu kecil yang ia
tanam di dalam pot untuk meletakan kartu ucapan milik seungho. Kim ajusshi
memberikan 2 pita biru lucu yang ia bentuk layaknya kuping kucing sehingga
terlihat manis dan indah. Seungho segera membayar dan membawanya kedalam mobil.
Bunga itu ia letakkan tepat di kursi jiyoung. Ia segera memakai seat belt nya
dan memandang jam tangan barunya yang sudah menunjukan 13.20.
“ ahhh sebentar lagi kelas jiyoung
selesai…”gumamnya. Setelah itu ia melesatkan mobilnya ke yonsei university yang
terletak 1km dari Kim Florist.
Gapura besar bertulisan yonsei
university pun seungho lewati. Yonsei university memiliki luas 4-5hektar.
Universitas ini identik dengan bentuk bangunan eropa klasik. Di depan gedung
utama terdapat sebuah monumen yang terdapat patung elang. Universitas younsei
pun terkenal dengan go greennya. Universitas yang penuh dengan pohon rindang
bahkan sebagian gedung di yonsei didesign tanaman hijau menempel di setiap
dindingnya.
Seungho segera memakirkan
mobilnya. Sebelum ia turun ia menggunakan parfum kesayangannya Aigner Blue
Motion. Sebelum ia turun dari mobil ia sengaja membuka sedikit kaca mobilnya
untuk memberi udara terhadap bunga yang ia beli untuk jiyoung. Seugnho turun
dari mobil dengan rasa percaya diri dan mengunci mobilnya.
Ketika seungho turun semua
wanita memandangnya. Ditambah aroma seungho yang makin membuat para wanita melting. Seungho
melangkahkan kakinya menuju Blok 4 dimana Fakultas ekonomi berada. Seungho
berjalan menyusuri taman. Karna jiyoung sering nongkrong membaca buku di taman
yang dekat air mancur kecil yang memiliki patung burung kecil yang semakin
memperindah taman yang berbentuk kotak. Ia menunggu dan menunggu hingga 30
menit kemudian ia melihat wanita yang ia cinta muncul bersenda gurau dengan teman-temannya.
Namun, raut wajahnya berubah ketika melihat seungho menantinya.
“wae oppa datang kekampus?? Bukankah kau tak ada
kelas hari ini…”Tanya jiyoung.
“kau masih ada kegiatan lagi?”Tanya seungho ketus.
Teman-teman jiyoung merasa aneh dengan sikap dingin
seungho.
“jiyoung kita pergi kekantin yaaa.. anyeong” sapa
teman jiyoung
“aku tak ada kegiatan..waeyo ??”jawab dingin
jiyoung.
“ikut aku sekarang “kata seungho menarik tangan
jiyoung. Seungho tahu tangan jiyoung sakit ditarik olehnya. Namun ia lakukan
karna jiyoung.
“yaa.. lepaskan” kata jiyoung meronta. Seungho hanya
diam. Namun ia mengendorkan genggaman tangannya yang memegang erat lengan
jiyoung dan beralih menggenggam telapak tangan jiyoung. Kini jiyoung sudah
mulai tenang.
Ketika berada di depan mobil
seungho. Jiyoung merasa aneh. Jarang-jarang seungho dengan ceroboh lupa menutup
jendela mobil meskipun sedikit. Seungho mulai memasuki mobil tanpa membukakan
pintu untuk jiyoung. Jiyoung membuka pintu mobil dan terkejut dengan barang
yang berada diatas kursi mobil dimana tempat jiyoung biasa duduk. Jiyoung
mengambil dan mulai duduk.
“jiyoungie,… jongmal mianhae, aku benar-benar bodoh
bisa melupakan hari kita bahkan membiarkanmu menunggu di dinginnya malam..
bahkan aku membentak wanita yang lama berada disisiku…”kata seungho melembut.
“bunga ini… bloosom orchid, seungho-ah… kenapa kau
lakukan semua ini kepadaku..”kata jiyoung terbata-bata, kini matanya sudah
berkaca-kaca. Ia menaruh bloosom orchid di antara dirinya dan seungho.
“Jongmal mianhae sayangku..”kata seungho yang
menarik badan jiyoung dan memeluknya hangat.
Tangisan jiyoung semakin pecah
dan memukul dada seungho. Lelaki di hadapannya telah menyakitinya namun,
hatinya tak bisa terus-terusan marah karna sikap lembut dan hangatnya. Tak lama
kemudian pukulan jiyoung melemah dan membalas pelukan hangat Seungho. “jongmal
Gomawo sayang..”kata seungho lembut di telinga mungil jiyoung. “oppa.. terima
kasih sudah merusak make up ku dengan kado ann sikap mu” goda jiyoung yang
mulai melepaskan pelukannya dan mengusap air matanya. “aigoo… uri jiyounggie
masih lucu, …”kata seungho yang mengacak rambut jiyoung.
Bibir seungho mulai perlahan
mendekatkan ke bibir mungil tipis milik jiyoung. Seungho mencium hangat dan
jiyoung pun membalas ciuman dari lelaki yang ia cintai selama ini.
4 bulan berlalu
Hubungan mereka semakin
sering diselingi pertengkaran. Bahkan sesekali seungho mau pun jiyoung tidak
pulang keapartement.
Suatu hari jiyoung memutuskan untuk mengalah dan
kembali pulang ke apartement. Ketika jiyoung pulang seungho begitu dingin
bahkan untuk melihat wajah jiyoung ia tak mau.
Sore hari jiyoung memutuskan
untuk kembali kerutinitas yaitu membuat makan malam. Jiyoung memasak makanan
kesukaan seungho samgyetang. Jiyoung
memantapkan hati bahwa hari ini ia harus memperbaiki masalahnya dengan seungho.
Karna ia tak mau memungkiri bahwa ia masih mencintainya. Seungho pulang tepat
waktu pukul 18.00. seungho mencium bau harum dari dapur dan bergegas mengambil
air putih dingin namun setelah itu ia masuk tanpa menyapa jiyoung. Hingga akhir
ketika jiyoung masak, tangan jiyoung teriris pisau dan karna terkejut tangan
jiyoung mengenai panci panas
berisi samgyetang. Teriakan jiyoung membuat seungho kaget dan bergegas ke
dapur. Ia melihat jiyoung tak ada di dapur. Ternyata jiyoung terduduk
didekatmeja makan menahan sakit. Seungho segera menghampiri dan melihat kedua
tangan jiyoung. Tangan kiri jiyoung terkena luka bakar sedangkan telunjuk
tangan kanan jiyoung berdarah cukup banyak. Seungho membantu jiyoung berdiri
dan membawa jiyoung kewastafel untuk mendinginkan luka bakar dan darah di
tangan jiyoung. Seungho begitu khawatir dengan kedua tangan jiyoung.
“kenapa kau tak pernah berhati-hati.. liat lukamu,
kau benar-benar wanita bodoh yang ku kenal “keluh seungho.
“aku memang bodoh… hanya demi ingin memperbaiki
hubungan kita bahkan aku
membuatkan makanan kesukaanmu,
aku harus terluka seperti ini”. Ucapan jiyoung membuat seungho terdiam sejenak
setelah itu ia kembali mengolesi obat luka ke tangan jiyoung.
“berhentilah bersikap membahayakan dirimu..”kata
seungho.
“aku tak akan berhenti hingga kau mau menatapku dan
kita selesaikan masalah kita”kata jiyoung yang memandang lekat pria yang tengah
mengolesi obat luka terhadap kedua tanganya. Seungho yang merasa di pandang
jiyoung akhinya membalas pandangan jiyoung.
“apa yang kau inginkan jiyoung..” kata seungho
mantap.
“aku ingin kita berhenti mengakhiri perang dingin
ini…”. Sebelum menyelesaikan perkataan jiyoung, seungho langsung memeluk
jiyoung. “sudah cukup, aku juga capek dingin denganmu.. karna aku kamu harus
seperti ini..”kata seungho lembut sambil memengang tangan terluka jiyoung.
Pertengkaran mereka telah usai. Kesalah pahaman
diantara telah selesai
2 hari kemudian
Seungho berangkat ke kampus
lebih pagi dari biasanya. Tepat pukul 08.00 KST Seungho tiba di kampus. Langkah
kakinya terhenti ketika ia melihat ada sebuah amplop coklat bergaris tergeletak
di atas mejanya. Ia berjalan santai.
Fans lagi…tapi
tak biasaya amplop berwarna coklat
Tangannya perlahan menyentuh
benda asing di hadapannya. Perlahan pasti ia merobek pinggir amplop. Matanya
terbelalak melihat isi amplop. Ternyata di luar dari bayangannya. Dalam amplop ternyata
terdapat 5 lembar foto yang terdapat wajah kekasihnya KANG JIYOUNG. Pikirannya
seakan tak percaya dengan apa yang dia liat. Ia melihat wajah kekasihnya tengah
tertidur dan berciuman dengan laki-laki lain. Muka cerah seungho berubah. Mata
emosi dan otot mulai memanas. tak sadar tangannya meremas foto yang berada
ditangannya.
“MWOYA IGE!!!” teriak seungho sambil membanting foto
yang ada ditangannya. Bergegas tangannya mencari handphone yang berada disakunya.
Di carilah kontak bernama “kangji <3”.
“odiya?!”Tanya seungho ketus.
“apartement..waeyo dengan suaramu”
seungho langsung menutup
handphone dan bergegas keluar kelas. Namun ia bertemu dengan Nam yeon sahabat
Jiyeong yang satu fakultas dengan dirinya.
“seungho odinya ??”tanyanya.
“back home”
“sebentar lagi kita akan ada kelas kenapa kau
pulang…cham.. apa yang ada ditanganmu ?”Tanya Nam yeon.
Seungho memberikan beberapa lembar kepada nam yeon.
“oh.. jadi ini namja yang jiyeong maksud..”kata nam
yeon tiba-tiba sambil mengamati foto.
“maksudnya…”seungho bingung dengan ucapan namyeon
yang ambigu.
“jiyoung pernah bercerita bahwa ada laki-laki yang
mendekatinya.. dan dia suka”
ucapan yang terlontar dari
mulut nam yeon bagaikan sambaran petir dihati Seungho. Wanita yang ia cintai
lebih dari 4 tahun telah mengkhianatinya. Dimana dia sangat mencintai gadis
yang tinggal 1 atap dengannya dan berniat untuk melamar jiyoung tahun depan. Namun,mimpi
seungho kandas karna ucapan nam yeon dan foto yang berada di tangannya.
Seungho berjalan cepat
mengarah mobilnya. Ia nyalakan gasnya. Cara menyetirnya pun telah berbeda.
Penuh dengan emosi. Selama diperjalanan seungho ngebut. Emosinya tak terarah.
Beruntungnya ia tak ketilang karna kecepatan mbil melebihi batas di jalanan.
Dentum kakinya,tatapan
matanya amarahnya membuat orang apartemen merasakan aura kemarahan dari dalam
dirinya.
“ada apa dengan seungho ssi ?”bisik seorang ajumma
terhadap satpam apartemen
“mungkin mereka tengkar lagi..”kata satpam dengan
santainya.
“yah! Aku sudah menjadi tetangga mereka sudah lebih
dari 4 tahun, tak biasanya seungho marah seperti itu.. biasanya dia hanya
diam..”
“hei ajumma, kalau ajumma tahu jawabnnya.. mengapa
harus bertanya
lagi “kata ajusshi mengeleng-jeleng bete.”ahh benar
sekali, yaa sudahlah saya mau ke pasar dulu”
kini seungho
sudah berdiri di depan pintu. Jantungnya berdengup dengan kencang. Matanya
semakin tajam, tangannya seakan lemas untuk membuka pintu dimana pasangannya
selama ini tinggal. Dengan seluruh logikanya, ia membuka pintu dengan kasar.
“YA!! KANG JIYOUNG..”teriak seungho penuh dengan
amarah.jiyoung yang sedari ada di dapur masak pun terkejut dengan suara
seungho. Ia langsung berjalan ke ruang tengah dimana seungho berada. Terlihat
seungho membanting pintu apartemen.
“waeyo?kenapa kamu pulang dengan marah seungho
oppa?”Tanya jiyoung yang takut akan ekspresi seungho.
“POLOS SEKALI KAMU..INI ARTINYA APA??!! PALLI
TTAPTAPPAE (cepat jawab)” kata seungho sambil melempar beberapa lembar foto ke
lantai.
Jiyoung terkejut dengan
perlakuan seungho yang sangat kasar. Ia memberanikan diri untuk mengambil
beberapa lembar foto yang tercecer dilantai. Matanya seakan tak percaya dengan
apa yang ia liat didalam foto. Jantung jiyoung terasa sakit dan lemas.
“seungho.. dengarkan penjelasan aku sebentar, ini
tidak seperti kau….”
PLAKK….
Sebuah tamparan mendarat di
pipi putih jiyoung. Tanpa sadar tangan jiyoung memegang pipinya yang terasa
perih. Ia tak menyangka laki-laki di hadapannya menamparnya. Ini pertama
kalinya seungho menampar pipinya. Air matanya pun mengalir deras.
“LUPAKAN AIR MATA BUAYAMU… MULAI HARI INI, MARI KITA
HENTIKAN SEMUANYA, DETIK INI AKU TAK MAU MENGENALMU ARRASO”kata seungho
berjalan menuju kamarnya dan menguncinya.
Ia meninggalkan seorang
gadis diruang tengah tanpa rasa kasihan yang hinggap di hatinya.
Kedua kaki jiyoung lemas.
Kini ia terduduk dan menangis sekencang-kencangnya. Ia tak menyangka karna foto
ini semua berakhir sia-sia. Ia tak mengerti dari mana foto dia sedang berciuman
di bar dan tidur dihotel bersama laki-laki asing berasal.
Terdengar suara bantingan barang dan pecahan kaca
dari kamar seungho. Hati jiyoung begitu tersa pedih mendengar suara dari kamar
seungho.
Seungho kini benar-benar
membenci dirinya. Ia tak tahu harus seperti apa dengan seungho. ia benar-benar
tak bisa melepaskan seungho dengan seperti ini.
Jiyoung berjalan letih kekamarnya tangannya mencari
selembar kertas dan sebuah pena hitam
I MADE AN
ACCIDENT
Aku sudah
mengatakan kepadamu, bahwa aku mencintaimu
Aku sudah
mengatakan, hatiku hanya padamu
Dibelakangmu,
aku selalu berteriak bahwa aku sangat-sangat mencintaimu
Aku berusaha keras..
namun terlalu sakit untuk mencintai sendirian.
Bermimpi,
menunggu dan tanpa mengatakan apapun ini terlalu berat
Apa yang harus
aku lakukan? Aku sudah melakukan kesalahan yang fatal kepadamu, meskipun aku
tak mengerti asal dan mengapa semua ini terjadi
Seharus nya
bukan aku..
Aku selalu
berusaha sebaik mungkin.. namun, aku tetap membuat kesalahan lagi dan lagi
Tanpa aku
sadari, namamu sudah terukir dalam di dalam hatiku.. apa yang harus aku lakukan
Aku tak ingin
mencintai lagi..
Luka ini akan
datang lagi dan semakin sakit..
Aku tak ingin
terbelunggu dalam ketakutan dan membuatmu semakin sakit dengan kesalahan yang
tak aku sadari
Aku tahu air
mataku ini selalu membuat masalah terhadapmu.
Aku selalu
berusaha tidak menangis dihadapanmu… namun, aku tak bisa menahannya…
Meskipun aku
berusaha untuk memperbaiki.. dan memohon mu untuk kembali.. semua sudah
terlambat
Meskipun aku
melihatmu dari belakang… kau tak akan pernah melihat kearahku…
-the end-
Jiyoung mendengar suara pintu. Jiyoung lantas keluar
dari kamarnya. Kini ia melihat seungho mengenakan kaca mata hitamnya.
“seungho-ah oddiya…?aku mohon jangan pergi “pinta
jiyoung memohon dan menggengam tangannya dengan kuat. Namun seungho menampik
sehingga jiyoung terjatuh. Lututnya terkena ujung meja yang membuatnya memar.
Namun, kini seungho benar-benar sudah tak memperdulikannya.
Kakinya melangkah kearah
basement mobilnya. Ia membuka mobilnya dan menunduk. Kini air mata seungho
pecah. Ia menangis sekencang-kencangnya. Tangannya memukul stang mobilnya. Ini
ia menjadi monster bagi jiyoung. Ia berperilaku amat kasar dengan perempuannya.
Namun, ini yang memang harus ia lakukan untuk membuat jiyoung jauh darinya. Ia
tak ingin hatinya semakin sakit ketika melihat wajah jiyoung.
Sebuah panggilan masuk berdering dari handphone
milik seungho. 1x,2x seungho tak mengangkatnya hingga panggilan ke 4 seungho
mengakatnya.
“waeyo nam yeon ??”
“odiya…gwencana ”
“kenapa ? noel odiyo ??”Tanya seungho balik. Tanpa
menjawab pertanyaan nam yeon.
“aku ditaman gangman,”
“aku akan kesana sekarang”
disisi lain jiyoung berusaha menghubungi nam yeon
yang menjadi saksi disaat jiyoung dan seungho bertengkar 2 hari yang lalu.
Namun, nam yeon sangat susah dihubungi. Hingga
akhirnya panggilan jiyoung terjawab.
“nam yeon, dimana?”Tanya jiyoung sambil berusaha
menahan tangisannya.
“taman Gangnam, gwencana jiyoung-ah ?? waeyo?”Tanya
nam yeon.
“I need your help.. okay aku akan segera kesana, na
gwencana animmida”
Jiyoung berangkat menuju taman gangnam menggunakan
taxi. Ia tak memperdulikan pakaiannya yang sudah kusut. Dan luka ditelunjuknya
yang kembali membuka.
Aku tak peduli
dengan luka yang ada dihati dan fisikku… asal kesalah pahaman ini berakhir.
20 menit kemudian kaki
jiyoung menginjakan di trotoar taman. Kedua matanya terus mencari. Kakinya
menyusuri tapak demi setapak memasuki taman hijau yang di penuhi bunga yang
indah. Hingga akhirnya ia melihat
nam yeon duduk didekat air mancur. Namun, langkahnya terhenti melihat sesosok
laki-laki duduk di samping nam yeo. Dengan penuh keberanian ia mendekati nam
yeon. Laki-laki yang di hadapannya kini adalah laki-laki yang ia kenal dan ia
cinta YANG SEUNGHO.
“nam yeon…seungho oppa” kata jiyoung lirih menahan
rasa terkejutnya. Nam yeon dan seungho berdiri dari tempat dudukya.
“wae kamu disini…”kata seungho ketus.
“ oppa,aku bisa jelaskan semua kebetulan nam yeon
disini….nam yeon, katakaan ke seungho bahwa selama aku bertengkar, aku tinggal
dirumah mu dan pergi ke bar denganmu… iya kan? Bantu aku nam yeon”kata jiyoung
sambil memegang lengan nam yeon.
“aku tak mengerti apa yang kamu bicarakan jiyoung..
kau tak tinggal dirumah ku, dan kau tak pergi ke bar dengan ku…. Kau mengatakan
bahwa kau menginap di rumah kyu rin, kau di bar aku pun tak tahu… aku rasa kau
salah orang”
“andwei.. kau bohong nam yeon bagaimana bisa kau
berbohong seperti ini… kau sendiri tahu bahwa kau tak mengenal laki-laki yang
ada di foto ini”kata jiyoung sambil menunjukan di foto yang ada ditangannya.
Air matanya kembali mengalir. Namun, ia berusaha menahannya.
“laki-laki ini bukannya yang kau bilang berhasil
membuat mu berpaling… aku tak mengerti mengapa kau berusaha menfitnahku, bahkan
aku tidak ada di bar seperti yang kau maksud..mengapa kau begitu tega dengan
seungho yang benar-benar mencintaimu..” kata nam yeon yang berusaha meyakinkan
seungho yang berada di sampingnya.
“JUSTRU KAU YANG MENFITNAHKU… NAM YEON” teriak
Jiyoung. Ia tak menyangka bahwa sahabatnya kini memojokannya dan menyerang di
hadapan seungho. yang membuat posisinya semakin terhimpit.
“YA!! KAK JIYOUNG, KAU TAK PERLU MENUDUH NAM YEON,
DA JANGAN MENCARI PEMBELAAN DI HADAPANKU.. PERKATAAN MU TERBUANG SIA-SIA. AKU
SUDAH TAK PERCAYA DENGANMU”teriak Seungho terhadap jiyoung.
Seungho berjalan
meninggalkan Jiyoung dan Nam Yeon di taman. Seungho melangkahkan kakinya menuju
mobilnya yang terpakir diseberang jalan. Lalu lintas pada hari itu sangat ramai.
Jiyoung mengikuti seungho dari belakang. Terdengar nafasnya terengah-engah
karna mengkiti langkah kaki seungho yang panjang. Terlihat seungho telah
menyebrang jalan. Namun, jiyoung tidak melihat lampu penyebrangan yang telah
berubah menjadi warna merah.
“YANG SEUNGHO….!!!”teriak jiyoung kencang. Jiyoung
tetap menyebrang tanpa mengatahui ada sebuah mobil sedan hitam melesat dengan
kencang dan menyambar tubuh jiyoung hingga tubuh jiyoung terpelanting sejauh
5meter. Nam yeon yang melihat pun berteriak kencang. Seungho yang mendengar
suara tabrakan pun langsung menoleh kebelakang. Matanya terbelalak melihat
jiyoung telah terbaring di aspal dengan penuh darah yang keluar dari mulut dan
kepalanya. Mobil hitam yang menabrak jiyoung langsung kabur. Seungho langsung
berlari menghampiri tubuh jiyoung yang telah tergolek lemas. Ia tak
memperdulikan darah membasahi bajunya. Nam yeon mendekati tubuh jiyoung yang
bersimbah darah. Seungho panik melihat jiyoung ditangannya.
“YA!! PANGGIL AMBULANS SEKARANG …PALLI”teriak
seungho terhadap nam yeon. Nam yeon dengan panik menekan tombol handphone untuk
menghubungi ambulans. Kini semua orang tengah mengitari tubuh jiyoung dan
seungho. semua orang khawatir dengan keadaan jiyoung yang terlihat kritis.
“jiyoung… bertahanlahh.. bertahan sedikit saja.. aku
mohon, maaf kan aku. Jiyoung bertahan.. aku mohon maaf aku telah kasar denganmu
dan berteriak kepadamu..”pinta seungho yang kini lemas melihat keadaan jiyoung.
Air matanya mengalir deras. Hatinya hancur melihat kondisi jiyoung. Jiyoung
seperti ini karna kecerobohannya.
“jong…. Mal… mian…hae opp..a, nam.. yeon …mian”kata
jiyoung lemas. Darah pun mengalir kembali dari mulutnya dan mengalir
dari tempurung kepala belakang Jiyoung. Tangan jiyoung yang berada di genggaman
tangan seungho pun terlepas. Itu adalah nafas terakhir dan ucapan terakhir
jiyoung terhadap Seungho dan nam yeon. Seungho terdiam melihat kekasihnya yang
berada di tangannya sudah tak berada disisinya. Nam yeon yang melihat jiyoung
sudah tiada pun terduduk lemas dan menangis kencang.
“JIYOUNGGG…!!”teriak seungho. ia menyadari bahwa
kini jiyoung bukan miliknya namun, jiyoung kini milik Tuhan.
-100hari kemudian-
sudah 2 bulan lebih 10 hari
jiyoung meninggalkan dunia yang fana. Kehidupan pun berubah seiring waktu. Nam
yeon memutuskan untuk menjadi biarawati seumur hidupnya untuk menebus dosa
terhadap jiyoung. Karna keegoisannya ia mencelakai sahabatnya bahkan jiyoung
tak membenci nam yeon hingga akhir nafasnya dia mengatakan “mianhae” yang
seharusnya diucapkan dirinya terhadap jiyoung. Ia tak menyadari bahwa rasa
cintanya terhadap seungho dalam menghalalkan segala cara membuatkan ia
kehilangan sahabat yang selama ini berada disampingnya.
Seungho berjalan setapak
demi setapak sambil membawa sebuah bucket lily merah kesukaan Jiyoung. Kakinya
ter henti disebuah batu nisan indah.
RIP
KANG JIYOUNG
25 JANUARY 2014
Seungho meletakan bunga lily
merah dengan perlahan. Mata nya tertuju dengan nama kang jiyoung. Wanita yang
pernah singgah di hatinya selama 4 tahun lebih. Tak sadar butiran bening
mengalir lembut dari matanya. Karna kecerobohan ia kehilangan wanita yang ia
cintai. Ia mempercayai perkataan nam yeon yang berusaha menjebak jiyoung agar
hubungan dirinya dan jiyoung hancur. Perasaan cinta Nam yeon menghancurkan rasa
percayanya terhadap Jiyoung yang seharusnya ia percaya.
Seungho terduduk dihadapan nisan Jiyong.
“aku sudah membaca suratmu, ini sungguh menyakitkan,jiyoung
seharusnya aku mempercayaimu… tak seharusnya aku mempercayai nam yeon, aku
menyesal jiyoung… mimpiku untuk menikahimu hancur karna kesalahan terbesark..
karna aku kau seperti…”kata seungho dengan penuh rasa menyesal.
1 jam seungho berada di
makam Jiyoung. Akhirnya pun beranjak pergi meninggalkan makam jiyoung. Seungho
mengendarai mobilnya sambil terus memikirkan bayangan wajah jiyoung. Tiba-tiba
seungho memutar balik mobilnya dan pergi ke suatu tempat. 15 menit seungho
memakirkan mobilnya tepat di depan sebuah café bernama “café castle”.
Dengan mantap ia memasuki
café yang penuh dengan hiasan pohon hijau. Café ini adalah tempat kenangan
antara Jiyoung dan dirinya. Café ini adalah saksi dimana Seungho mengatakan
cintanya terhadap Jiyoung. Hampir seminggu sekali jiyoung dan seungho datan ke
café ini. Bahkan karyawan dan manager café menetapkan mereka sebagai costemer
tetap. Tentunya mereka juga mengetahui insiden yang menimpa Jiyoung.
Seungho duduk di pojok ruangan dan seorang pelayan
membawa sebuah menu.
“aku pesan coffie latte panas dan gula dalam bentuk
gula batu jangan gula lembut terima kasih” kata seungho. palayan tersebut
segera memenuhi pesanan milik seungho. mata seungho tertuju pada sebuah piano
hitam yang berada di tengah café yang biasanya di gunakan oleh pianist bayaran
dari café castle. Tiba-tiba seungho berdiri dan menghampiri manager café yang
berada di balik kasir.
“ajusshi.. bisakah aku menggunakan piano
tersebut..”Tanya seungho.
“gunakan piano itu sepuasmu.. hingga hatimu
lega..”kata ajusshi dok man.
Seungho melangkahkan kakinya
menuju piano. Ini pertama kali seungho memegang kembali piano semenjak kematian
jiyoung. Kini seluruh mata mengamati Seungho dan penasaran dengan lagu yang di
bawa seungho.
“saya akan membawakan lagu berjudul I MADE ACCIDENT
dari DAVICHI”
alunan detingan
musik kini terdengar indah namun menyedihkan. Semua pengunjung terhanyut dengan
alunan musik dan suara milik seungho.
I Made an Accident
malhaebeoryeosseo saranghandanmal
I told you, that I love you
Aku sudah mengatakan, bahwa aku mencintaimu
geuman gobaekhaebeoryeosseo
I confessed
Aku sudah mengaku
neoe dwieseo saranghandanmal
My love to you
Cintaku kepadamu
geumal ipbage naebeoryeosseo
Behind you, I said it aloud that I love you
Dibelakangmu, aku mengatakan dengan kencang bahwa aku mencintaimu
yeongwonhi naemaeumsumgiryeogo haenneunde
I tried to hide it in my heart forever
Aku mencoba untuk menyembunyikan di dalam hatiku selamanya
nahollo sarangeun neomuapa
But loving alone is too painful
Tetapi mencintai sendirian terlalu sakit
honjaseo kkumkkugo barago barabogo geugeon neomu himdeunde
Dreaming, wanting, watching all alone, It's too hard.
Bermimpi, menginginka, melihatnya sendiri, ini terlalu berat
eojjeoji naegaseumi ireoke gyeolguk sagoreulchinabwa
What should I do? My heart finally makes an accident.
Apa yang harus aku lakukan? Akhirnya hatiku telah membuat
kesalahan
sarangeunandoe nan andoe amuri magaseobwado
I shouldn't love, not me.
Aku harus mencintainya, bukan aku
apeuljuralmyeonseodo ttodaechaegeobsi sagoreul chinabwa
Even though I try so hard to prevent it, I know it'll hurt, but
I still make that accident.
Meskipun aku berusaha mencegahnya, aku tahu ini sangat sulit,
tetapi aku masih tetap membuat kesalahan
eoneusae neol hyanghae naegaseumi sarangeul
jeojilleobeoryeonnabwa
Without me knowing, My heart created love towards you.
Tanpa kau sadari, dihatiku telah tertulis namamu
dasineun sarangeun anharyeogo haenneunde
I didn't want to love ever again
Aku tidak ingin jatuh cinta lagi
dwieol sangcheoga neomuapa
The scars that will come later hurts so much.
Luka ini akan datang kembali dan semakin sakit
nugungal wonhago geurigo gidarigo geugeon neomu himdeunde
Wanting someone, and waiting, that's so hard.
Menanti seseorang, dan menanti, ini terlalu berat
eojjeoji naegaseumi ireoke gyeolguk sagoreulchinabwa
What should I do? My heart finally makes an accident.
Apa yang harus aku lakukan? Akhirnya hatiku telah membuat
kesalahan
sarangeunandoe nan andoe amuri magaseobwado
I shouldn't love, not me.
Aku harus mencintainya, bukan aku
apeuljuralmyeonseodo ttodaechaegeobsi sagoreulchinabwa
Even though I try so hard to prevent it, I know it'll hurt, but
I still make that accident.
Meskipun aku berusaha mencegahnya, aku tahu ini sangat sulit,
tetapi aku masih tetap membuat kesalahan
eoneusae neol hyanghae naegaseumi sarangeul
jeojilleobeoryeonnabwa
Without me knowing, My heart created love towards you.
Meskipun aku berusaha mencegahnya, aku tahu ini sangat sulit,
tetapi aku masih tetap membuat kesalahan
jakkuman geobina neomuapajilkkabwa
I keep getting scared, that it'll be too painful.
Aku tetap merasa takut, bahwa itu akan terlalu menyakitkan
ijen dasisseulsudoeopge gaseumi kkaeeojigo buseojilkkabwa
That my heart may be shattered, So that I can't use it again.
Mungkin hatiku akan semakin hancur, aku tak dapat menggunakannya
lagi
eojjeoji naenunmuri ttonunchieobsi malsseongeulpinabwa
What do I do? My tears cause problems again.
Apa yang harus aku lakukan, air mataku kembali menjadi masalah
ulgineun sirheo na sirheo amuri chamanaebwado
I don't wanna cry, I don't wanna.
Aku tak ingin menangis, aku tak ingin
neol deryeowadallago bogosipdago malsseongeul pinabwa
Even though I try to endure, It's begging me to bring you back
Meskipun aku berusaha bertahan, dan aku memohon untuk membawa mu
kembali
naegeneun danhanbeon nungiljocha anjuneun neoinjuldo moreugo
It wants to see you, not knowing that you don't even look at me.
Itu membuat ku untuk melihat mu, tanpa mengetahui bahwa kamu tak
akan pernah menatapku kembali
=THE END=
NB: “I made an accident” yang di tulis jiyoung
adalah arti dari lagu I made accident yang mengalami tambahan perasaan yang
menggambarkan perasaan jiyoung.
Sedangkan “I made an accident” yang di nyanyikan
seungho adalah murni asli dari penyanyi.. translate murni dari author mohon
maaf jika ada kesalahan dalam arti